- Jun 2013 (1)
- Feb 2013 (2)
- Jan 2013 (5)
- Nov 2012 (1)
- Sep 2012 (3)
- Aug 2012 (15)
- Jul 2012 (5)
- Mar 2012 (1)
- Dec 2011 (2)
- Nov 2011 (2)
- Oct 2011 (2)
- Sep 2011 (1)
- Aug 2011 (5)
- Jul 2011 (4)
- Jun 2011 (2)
- Apr 2011 (2)
- Mar 2011 (3)
- Feb 2011 (6)
- Jan 2011 (9)
- Dec 2010 (1)
- Nov 2010 (5)
- Oct 2010 (6)
- Sep 2010 (4)
- Aug 2010 (13)
- Jul 2010 (11)
- Jun 2010 (7)
- May 2010 (38)
SELAMAT DATANG KE BLOG PERSATUAN PELAJAR ISLAM (PPI) SEKOLAH MENEGAH KEBANGSAAN PUJUT, MIRI, SARAWAK
SELAMAT DATANG KE BLOG PERSATUAN PELAJAR ISLAM (PPI) SEKOLAH MENENGAH KEBANGSAAN PUJUT 98100 MIRI , SARAWAK .
Sunday, July 25, 2010
OPERASI SPM!
23 JULAI-Skuad Pencegah Maksiat(SPM) PPI sekali lagi membuat operasi besar-besaran ke seluruh kawasan sekolah bagi mencegah segala perbuatan maksiat di kalangan pelajar. hasil operasi tersebut beberapa pasangan pelajar seawal tg1 berjaya ditangkap ketika sedang berdua-duaan dikawasan sekolah. Semua pasangan tersebut telah diberi kaunseling dan diberi amaran pertama. Tahniah kepada semua ahli skuad SPM.
Sunday, July 18, 2010
PENDAFTARAN MASIH DIBUKA!
19 JULAI-PPI SMK PUJUT masih membuka pendaftaran kepada semua pelajar Islam SMK Pujut untuk menyertai mana-mana acara pertandingan sempena program Bulan Penghayatan islam yang akan berlansung tidak lama lagi. Semua pendaftaran boleh dibuat melalui Ustaz Nik, ustazah mas, ustazah kha, ataupun ustazah noor. Semua pendaftaran adalah percuma. Untuk maklumat jadual pertandingan, anda semua dialu-alukan ke papan notis PPI bagi mendapatkan maklumat terkini
PROGRAM UKHUWWAH PERKIM
19 JULAI-PPI SMK PUJUT akan mengadakan satu program usahasama bersama saudara baru dari PERKIM Kelantan pada 8 Ogos 2010 bertempat di surau sekolah. Program ini akan melibatkan 50 orang ahli PPI yang terpilih dan juga melibatkan beberapa orang guru pengiring. Pihak MT PPI telah melantik Lujnah Fasilitator dan Lujnah Kebajikan untuk bekerjasama menguruskan program ini. Semoga berjaya!
Tuesday, July 13, 2010
Cerita Hikmah
Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang TUHAN.
Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya kalau TUHAN itu ada”.
“Kenapa kamu berkata begitu ?” tanya si konsumen.
“Begini, coba kamu perhatikan di depan sana, di jalanan…. untuk menyadari bahwa TUHAN itu tidak ada”.
“Katakan kepadaku, jika TUHAN itu ada. Adakah yang sakit? Adakah anak-anak terlantar? Adakah yang hidupnya susah?” .
“Jika TUHAN ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan”.
“Saya tidak dapat membayangkan TUHAN Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi”.
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon apa yang dikatakan si tukang cukur tadi, karena dia tidak ingin terlibat adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.
Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang TUHAN.
Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya kalau TUHAN itu ada”.
“Kenapa kamu berkata begitu ?” tanya si konsumen.
“Begini, coba kamu perhatikan di depan sana, di jalanan…. untuk menyadari bahwa TUHAN itu tidak ada”.
“Katakan kepadaku, jika TUHAN itu ada. Adakah yang sakit? Adakah anak-anak terlantar? Adakah yang hidupnya susah?” .
“Jika TUHAN ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan”.
“Saya tidak dapat membayangkan TUHAN Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi”.
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon apa yang dikatakan si tukang cukur tadi, karena dia tidak ingin terlibat adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (Jawa : mlungker-mlungker – Red), kotor dan brewok, tidak pernah dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur tadi dan berkata :
“Kamu tahu, sebenarnya di dunia ini TIDAK ADA TUKANG CUKUR..!”
Si tukang cukur tidak terima, dia bertanya : ”Kamu kok bisa bilang begitu?”.
“Saya tukang cukur dan saya ada di sini. Dan barusan saya mencukurmu!”
“Tidak!” elak si konsumen.
“Tukang cukur itu TIDAK ADA! Sebab jika tukang cukur itu ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana“, si konsumen menambahkan.
“Ah tidak, tapi tukang cukur itu tetap ada!”, sanggah si tukang cukur.
“Apa yang kamu lihat itu adalah SALAH MEREKA SENDIRI, mengapa mereka tidak datang kepada saya untuk mencukur dan merapikan rambutnya?”, jawab si tukang cukur membela diri.
“COCOK, SAYA SETUJU..!” kata si konsumen.
“Itulah point utamanya!.. Sama dengan TUHAN.
“Maksud kamu bagaimana?”, tanya si tukang cukur tidak mengerti.
Sebenarnya TUHAN ITU ADA ! Tapi apa yang terjadi sekarang ini.?
Mengapa orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU mencari-NYA..?
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”
Si tukang cukur terbengong !!!! Dalam hati dia berkata : “Benar juga apa kata dia..mengapa aku tidak mau datang kepada TUHANKU, untuk beribadah dan berdoa, memohon agar dihindarkan dari segala kesusahan dalam hidup ini..?”
Jika Anda berpikir bahwa TUHAN ITU ADA, sampaikan cerita ini kepada orang lain. Semoga kita selalu mendapat kebaikan dan kebahagiaan dalam hidup ini. Amien..
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang TUHAN.
Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya kalau TUHAN itu ada”.
“Kenapa kamu berkata begitu ?” tanya si konsumen.
“Begini, coba kamu perhatikan di depan sana, di jalanan…. untuk menyadari bahwa TUHAN itu tidak ada”.
“Katakan kepadaku, jika TUHAN itu ada. Adakah yang sakit? Adakah anak-anak terlantar? Adakah yang hidupnya susah?” .
“Jika TUHAN ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan”.
“Saya tidak dapat membayangkan TUHAN Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi”.
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon apa yang dikatakan si tukang cukur tadi, karena dia tidak ingin terlibat adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.
Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang TUHAN.
Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya kalau TUHAN itu ada”.
“Kenapa kamu berkata begitu ?” tanya si konsumen.
“Begini, coba kamu perhatikan di depan sana, di jalanan…. untuk menyadari bahwa TUHAN itu tidak ada”.
“Katakan kepadaku, jika TUHAN itu ada. Adakah yang sakit? Adakah anak-anak terlantar? Adakah yang hidupnya susah?” .
“Jika TUHAN ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan”.
“Saya tidak dapat membayangkan TUHAN Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi”.
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon apa yang dikatakan si tukang cukur tadi, karena dia tidak ingin terlibat adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (Jawa : mlungker-mlungker – Red), kotor dan brewok, tidak pernah dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur tadi dan berkata :
“Kamu tahu, sebenarnya di dunia ini TIDAK ADA TUKANG CUKUR..!”
Si tukang cukur tidak terima, dia bertanya : ”Kamu kok bisa bilang begitu?”.
“Saya tukang cukur dan saya ada di sini. Dan barusan saya mencukurmu!”
“Tidak!” elak si konsumen.
“Tukang cukur itu TIDAK ADA! Sebab jika tukang cukur itu ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana“, si konsumen menambahkan.
“Ah tidak, tapi tukang cukur itu tetap ada!”, sanggah si tukang cukur.
“Apa yang kamu lihat itu adalah SALAH MEREKA SENDIRI, mengapa mereka tidak datang kepada saya untuk mencukur dan merapikan rambutnya?”, jawab si tukang cukur membela diri.
“COCOK, SAYA SETUJU..!” kata si konsumen.
“Itulah point utamanya!.. Sama dengan TUHAN.
“Maksud kamu bagaimana?”, tanya si tukang cukur tidak mengerti.
Sebenarnya TUHAN ITU ADA ! Tapi apa yang terjadi sekarang ini.?
Mengapa orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU mencari-NYA..?
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”
Si tukang cukur terbengong !!!! Dalam hati dia berkata : “Benar juga apa kata dia..mengapa aku tidak mau datang kepada TUHANKU, untuk beribadah dan berdoa, memohon agar dihindarkan dari segala kesusahan dalam hidup ini..?”
Jika Anda berpikir bahwa TUHAN ITU ADA, sampaikan cerita ini kepada orang lain. Semoga kita selalu mendapat kebaikan dan kebahagiaan dalam hidup ini. Amien..
Pertandingan Sepak Takraw Sempena Bulan Penghayatan Islam
Tarikh : 31 Julai 2010
Tempat : Gelanggang Sepak Takraw SMK PUJUT
Masa : 6.00-10.00 Pagi
Tarikh Tutup Pendaftaran : 29 Julai 2010
CEPAT-CEPATLAH MENDAFTAR!First Come First Serve!Syarat-syarat pertandingan akan diberitahu kemudian.
Sesiapa yang berminat sila daftarkan diri kepada Mohd Asyraf(2ELIT) untuk sesi pagi . Manakala,untuk sesi petang sila daftarkan kepada Muhd Ikhmal(2F). Untuk maklumat lanjut,sila behubung dengan Ustaz Nik Sharizal.
Tempat : Gelanggang Sepak Takraw SMK PUJUT
Masa : 6.00-10.00 Pagi
Tarikh Tutup Pendaftaran : 29 Julai 2010
CEPAT-CEPATLAH MENDAFTAR!First Come First Serve!Syarat-syarat pertandingan akan diberitahu kemudian.
Sesiapa yang berminat sila daftarkan diri kepada Mohd Asyraf(2ELIT) untuk sesi pagi . Manakala,untuk sesi petang sila daftarkan kepada Muhd Ikhmal(2F). Untuk maklumat lanjut,sila behubung dengan Ustaz Nik Sharizal.
Thursday, July 8, 2010
LELAKI : PELINDUNG ATAU PEMUSNAH WANITA?
Di bahu lelaki, terletaknya tanggungjawab lebih besar untuk mengemudi bahtera kehidupan. Malah di atas bahu ciptaan Allah jua, kita diminta untuk melindungi wanita, golongan yang lemah berbanding kita, kaum Adam.
Sayangnya, lelaki yang benar-benar sedar tentang tanggungjawab ini semakin berkurangan.Firman Allah di dalam Al-Quran bermaksud: "Kaum lelaki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita". Ayat ini jelas menunjukkan kepada kita bahawa kepimpinan adalah diterajui oleh kaum lelaki; manakala kaum perempuan adalah golongan yang
dipimpin. Inilah fitrah atau sunnatullah yang berkuatkuasa dalam kehidupan manusia di dunia ini sepanjang zaman. Dalam ayat lain pula Allah berfirman, bermaksud
"Peliharalah dirimu dan ahli keluargamu dari api neraka." Perintah ini ditujukan
kepada kaum lelaki yang menjadi ketua sesebuah keluarga.
Pengaruh barat yang menular ke negara Islam berjaya menyerapkan ideologi
persamaan hak wanita-lelaki dan akhirnya diterima umum. Akibatnya konsep
kepemimpinan lelaki terhakis. Kaum wanita yang dahulunya berperanan mentadbir
anak-anak dan rumahtangga si-suami kini sudah mengabaikan tanggungjawab.
Anak-anak sebaliknya dipelihara oleh orang gaji.
Apabila ramai wanita sudah memandang tanggungjawab di rumah sebagai kolot dan
tidak ekonomikal, maka institusi keluarga akan tercemar dan terjejas. Anak-anak kehilangan kasih-sayang ibu. Ibu hanya sempat melihat anak waktu petang atau
malam. Ketika itu badannya sudah keletihan dan tidak berdaya untuk mengasuh
anak lagi. Anak-anak membesar tanpa menerima kasih-sayang ibu. Apabila ibu tidak
menyayangi anak, semasa dewasanya nanti, sudah tentu anak tidak akan mengasihi
ibunya. Jadilah mereka anak yang kasar dari segi tutur-kata dan tingkahlaku.
Walaupun kesilapan ini seolah-olah berpunca daripada wanita tetapi sebenarnya
adalah berpunca daripada lelaki yang tidak berjaya mentarbiah wanita yang
diamanahkan kepadanya.
Kegagalan mentarbiah anak dan isteri menyebabkan ramai anak-anak gadis keluar
beramai-ramai memburu kerja di mana-mana saja. Kilang-kilang perindustrian yang
menawarkan insentif dan gaji lumayan menjadi alternatif utama berbanding profesion
perguruan dan perkeranian. Bahkan ramai juga wanita yang menjadi doktor, jurutera,
polis, askar dan sebagainya. Kuantiti wanita yang ramai bekerja menyebabkan
berlakunya satu kekosongan yang ketara di dalam institusi keluarga. Keadaan ini
digawatkan lagi dengan sikap pelajar lelaki yang tidak secemerlang pelajar
perempuan. Kecemerlangan pelajar perempuan di dalam peperiksaan awam
berbanding pelajar lelaki menjadi satu faktor ramainya wanita melibatkan diri di
dalam pasaran tenaga kerja.
Penglibatan wanita yang ramai di dalam sektor pekerjaan menyebabkan berlakunya
pengangguran di kalangan kaum lelaki. Mereka akhirnya terjebak dengan
penyalahgunaan dadah. Wanita bekerja terutama yang berpendapatan tinggi
bertambah ramai yang hidup membujang. Pemuda yang menganggur sukar mencari
wang untuk berkahwin. Akhirnya berlakulah pelbagai gejala keruntuhan akhlak di
kalangan muda-mudi.
Walaupun banyak faktor dikaitkan dengan gejala keruntuhan akhlak yang berlaku
sekarang, namun faktor yang jelas ialah kurangnya kaum lelaki memainkan peranan
yang berkesan sebagai ketua keluarga dalam memimpin ahli-ahli dalam keluarganya
sendiri, sesuai dengan firman Allah yang bermaksud "Lelaki menjadi penjaga bagi
kaum wanita" dan "Peliharalah diri kamu dan keluargamu dari api neraka..."
AKU SAYANG CIKGU!
Guru Yang Teristimewa
www.iluvislam.com
Oleh:Qaseh Lina
Editor:Afdhal87
Mengapa aku memilih kerjaya ini? Mengapa? Teringat aku suatu ketika dahulu guru Matematik Tambahan aku pernah berkata,
“Ina, mengapa kamu mahu memilih bidang Pendidikan Khas? Kalau macam tu lebih baik jangan ambil matapelajaran Matematik Tambahan!” .
Ouch.. Aku terkesima.. Mengapa guruku? Salahkah aku memilih bidang Pendidikan Khas?
Sekali lagi aku dilemparkan tomahan ketika aku ingin memilih bidang Pendidikan Khas sebagai bidang yang ingin aku ceburi setelah tamat menduduki peperiksaan SPM oleh ibu saudaraku yang tidak bersetuju denganku.
“Ang nak mengajaq anak-anak cacat ka? Biaq betui..Ambikla kursus yang bagus sikit…Tolongla…”
Mengapa ibu saudaraku? Salahkah aku memilih bidang Pendidikan khas?
Suatu hari, jiranku datang kepadaku...
Agak pelik kelakuannya.. Bergerak ke sana ke sini. Ketawa berdekah-dekah. Lantas dia berkata kepadaku,
“Aku berlakon jadi budak cacat.. Hang kan nak mengajaq budak cacat..”
Ku dengar hilai tawanya semakin panjang.Aku menarik nafas panjang. Ya Allah, salahkah aku memilih bidang pendidikan Khas? Mengapa jiranku? Salahkah aku memilih bidang Pendidikan Khas?
Di suatu pagi yang cerah.Ibuku menghampiri aku.
” Emm…Mak dengaq orang tua-tua kata kalau mengajaq budak-budak cacat ni nanti kena tulah..Ang tau apa dia tu.Kalau esok hang dah berkeluarga, dah mengandung.Hang pergi sekolah,lepas tu mengajaq budak-budak cacat.Hang tak takut esok-esok anak hang lahir cacat
jugak? Macam budak-budak cacat yang hang mengajaq tu?”
Wahai ibuku, hancur luluh hati anakmu mendengar luahanmu.. Mengapa ibuku? Salahkah aku memilih bidang Pendidikan Khas?
Dapatkan Mesej Bergambar di Sini
Ketika aku berada di tingkatan empat, ku lihat wajah-wajah yang mengharapkan perhatian. Ku lihat ada sinar di wajahnya. Ada yang bersifat keanak-anakan sedangkan usia mereka sebaya denganku malah lebih tua dariku. Aku sering memandang ke tingkap kelasku. Ceria mereka mengusik guru-guru mereka. Aku melihat lagi, seorang pelajar perempuan yang mungkin sebaya denganku memeluk gurunya seerat-eratnya. Senyuman ikhlas terpancar diwajahnya. Mungkin ingin luahan rasa terima kasih kepada gurunya. Mungkin sayangkan gurunya. Mungkin dia memerlukan perhatian dan belaian kasih sayang yang tak terhingga. Kenangan lama terpaut kembali andai aku pulang ke desa. Sememangnya memberi nostalgia lama dan menggamit seribu kenangan.
Mengapa? Kerana di situlah cintaku mula bercambah. Bercambah dan semakin bercambah.Ya! Aku memilih bidang perguruan. Aku ingin menjadi seorang guru Pendidikan Khas. Itu matlamatku. Akhirnya terlaksana jua keinginanku kerana aku dapat melanjutkan pelajaran di Institut Pendidikan Guru di utara tanah air. Bidang Pendidikan Khas tetap menjadi pilihanku. Hari berganti hari. Sudah genap dua tahun aku menjadi seorang pelajar dan bakal guru demi menggemgam segulung ijazah dalam bidang Pendidikan khas.
Kesabaran tetap menjadi kunci dalam hidupku. Perit jerih aku di institut tidak
mematahkan semangatku demi bergelar seorang pendidik. Tahun pertama aku di
institut pendidikan guru, aku diberi latihan keguruan. Selama seminggu aku perlu ke
sekolah untuk menjalani Pengalaman Berasaskan Sekolah. Selama seminggu, aku
datang ke sekolah. Menuju kelas yang sama. Kelas Pendidikan Khas Bermasalah
Pembelajaran. Aku melihat realitinya. Ya! Memang ini yang akanku hadapi kelak.
Kanak-kanak hiperaktif, Sindrom Down, Disleksia, autisme, Slow learner..
Ya, Allah, kuatkan semangatku demi cinta ini.
“Aku cokelat superman…”
“Aku sak bisa nagis….”
“Bia kelisih ku pei ninggalkanku..”
Lamunanku terhenti. Aku melihat Nasrullah seorang kanak-kanak menyanyi dengan gembiranya. Tiada apa yang perlu difikirkan oleh kanak-kanak ini. Hanya bauan syurga yang bakal menggamitnya.
Setiap hari aku di kelas itu, anak-anak bakal penghuni syurga ini akan menghulurkan
tangan. Salam tanda hormat kepada gurunya. Hatiku merintih sayu.Syahdu.Tidak
dapat ku gambarkan betapa syahdunya hati ini kerana setiap hari bakal penghuni
syurga ini akan selalu tersenyum kepadaku. Bersalam denganku.
Ya, Allah aku amat bersyukur dengan nikmat yang engkau berikan . .
Wahai dunia... Ingin aku katakan.. Anak-anak kecil tanpa berdosa ini memerlukan kasih
sayang. Perhatian yang tidak terhingga. Jadikanlah kesabaran melekat di hati agar
amanah yang Allah berikan tidak disia-siakan. Aku ingin jua katakan kepada diriku..
Wahai Hati, tabahlah.. Engkau bakal menjadi guru.Guru pendidikan Khas. Jangan engkau
mengingkari janji-janji kepada Tuhanmu. Jangan sesekali-kali. Perbanyakkanlah ilmu di
dada. Engkau guru yang teristimewa!
Ya.... Sangat istimewa...
Ya Allah berikan aku ketabahan.. Berikan kepadaku hati yang ikhlas untuk anak-anak
ini..Demi Kasih ini, akanku hadapi dengan berbekalkan keazaman!
CINTAILAH mereka yang memerlukan !
Dapatkan Mesej Bergambar di Sini
www.iluvislam.com
Oleh:Qaseh Lina
Editor:Afdhal87
Mengapa aku memilih kerjaya ini? Mengapa? Teringat aku suatu ketika dahulu guru Matematik Tambahan aku pernah berkata,
“Ina, mengapa kamu mahu memilih bidang Pendidikan Khas? Kalau macam tu lebih baik jangan ambil matapelajaran Matematik Tambahan!” .
Ouch.. Aku terkesima.. Mengapa guruku? Salahkah aku memilih bidang Pendidikan Khas?
Sekali lagi aku dilemparkan tomahan ketika aku ingin memilih bidang Pendidikan Khas sebagai bidang yang ingin aku ceburi setelah tamat menduduki peperiksaan SPM oleh ibu saudaraku yang tidak bersetuju denganku.
“Ang nak mengajaq anak-anak cacat ka? Biaq betui..Ambikla kursus yang bagus sikit…Tolongla…”
Mengapa ibu saudaraku? Salahkah aku memilih bidang Pendidikan khas?
Suatu hari, jiranku datang kepadaku...
Agak pelik kelakuannya.. Bergerak ke sana ke sini. Ketawa berdekah-dekah. Lantas dia berkata kepadaku,
“Aku berlakon jadi budak cacat.. Hang kan nak mengajaq budak cacat..”
Ku dengar hilai tawanya semakin panjang.Aku menarik nafas panjang. Ya Allah, salahkah aku memilih bidang pendidikan Khas? Mengapa jiranku? Salahkah aku memilih bidang Pendidikan Khas?
Di suatu pagi yang cerah.Ibuku menghampiri aku.
” Emm…Mak dengaq orang tua-tua kata kalau mengajaq budak-budak cacat ni nanti kena tulah..Ang tau apa dia tu.Kalau esok hang dah berkeluarga, dah mengandung.Hang pergi sekolah,lepas tu mengajaq budak-budak cacat.Hang tak takut esok-esok anak hang lahir cacat
jugak? Macam budak-budak cacat yang hang mengajaq tu?”
Wahai ibuku, hancur luluh hati anakmu mendengar luahanmu.. Mengapa ibuku? Salahkah aku memilih bidang Pendidikan Khas?
Dapatkan Mesej Bergambar di Sini
Ketika aku berada di tingkatan empat, ku lihat wajah-wajah yang mengharapkan perhatian. Ku lihat ada sinar di wajahnya. Ada yang bersifat keanak-anakan sedangkan usia mereka sebaya denganku malah lebih tua dariku. Aku sering memandang ke tingkap kelasku. Ceria mereka mengusik guru-guru mereka. Aku melihat lagi, seorang pelajar perempuan yang mungkin sebaya denganku memeluk gurunya seerat-eratnya. Senyuman ikhlas terpancar diwajahnya. Mungkin ingin luahan rasa terima kasih kepada gurunya. Mungkin sayangkan gurunya. Mungkin dia memerlukan perhatian dan belaian kasih sayang yang tak terhingga. Kenangan lama terpaut kembali andai aku pulang ke desa. Sememangnya memberi nostalgia lama dan menggamit seribu kenangan.
Mengapa? Kerana di situlah cintaku mula bercambah. Bercambah dan semakin bercambah.Ya! Aku memilih bidang perguruan. Aku ingin menjadi seorang guru Pendidikan Khas. Itu matlamatku. Akhirnya terlaksana jua keinginanku kerana aku dapat melanjutkan pelajaran di Institut Pendidikan Guru di utara tanah air. Bidang Pendidikan Khas tetap menjadi pilihanku. Hari berganti hari. Sudah genap dua tahun aku menjadi seorang pelajar dan bakal guru demi menggemgam segulung ijazah dalam bidang Pendidikan khas.
Kesabaran tetap menjadi kunci dalam hidupku. Perit jerih aku di institut tidak
mematahkan semangatku demi bergelar seorang pendidik. Tahun pertama aku di
institut pendidikan guru, aku diberi latihan keguruan. Selama seminggu aku perlu ke
sekolah untuk menjalani Pengalaman Berasaskan Sekolah. Selama seminggu, aku
datang ke sekolah. Menuju kelas yang sama. Kelas Pendidikan Khas Bermasalah
Pembelajaran. Aku melihat realitinya. Ya! Memang ini yang akanku hadapi kelak.
Kanak-kanak hiperaktif, Sindrom Down, Disleksia, autisme, Slow learner..
Ya, Allah, kuatkan semangatku demi cinta ini.
“Aku cokelat superman…”
“Aku sak bisa nagis….”
“Bia kelisih ku pei ninggalkanku..”
Lamunanku terhenti. Aku melihat Nasrullah seorang kanak-kanak menyanyi dengan gembiranya. Tiada apa yang perlu difikirkan oleh kanak-kanak ini. Hanya bauan syurga yang bakal menggamitnya.
Setiap hari aku di kelas itu, anak-anak bakal penghuni syurga ini akan menghulurkan
tangan. Salam tanda hormat kepada gurunya. Hatiku merintih sayu.Syahdu.Tidak
dapat ku gambarkan betapa syahdunya hati ini kerana setiap hari bakal penghuni
syurga ini akan selalu tersenyum kepadaku. Bersalam denganku.
Ya, Allah aku amat bersyukur dengan nikmat yang engkau berikan . .
Wahai dunia... Ingin aku katakan.. Anak-anak kecil tanpa berdosa ini memerlukan kasih
sayang. Perhatian yang tidak terhingga. Jadikanlah kesabaran melekat di hati agar
amanah yang Allah berikan tidak disia-siakan. Aku ingin jua katakan kepada diriku..
Wahai Hati, tabahlah.. Engkau bakal menjadi guru.Guru pendidikan Khas. Jangan engkau
mengingkari janji-janji kepada Tuhanmu. Jangan sesekali-kali. Perbanyakkanlah ilmu di
dada. Engkau guru yang teristimewa!
Ya.... Sangat istimewa...
Ya Allah berikan aku ketabahan.. Berikan kepadaku hati yang ikhlas untuk anak-anak
ini..Demi Kasih ini, akanku hadapi dengan berbekalkan keazaman!
CINTAILAH mereka yang memerlukan !
Dapatkan Mesej Bergambar di Sini
PERJUMPAAN PPI PAGI
Semua ajk PPI pagi diwajibkan hadir ke perjumpaan PPI pada hari Selasa, 13 Julai jam 12.30tgh-1.30tgh di bilik agama 2. Semua ketua lujnah diminta memaklumkan kepada ajk masing-masing
Subscribe to:
Posts (Atom)