- Jun 2013 (1)
- Feb 2013 (2)
- Jan 2013 (5)
- Nov 2012 (1)
- Sep 2012 (3)
- Aug 2012 (15)
- Jul 2012 (5)
- Mar 2012 (1)
- Dec 2011 (2)
- Nov 2011 (2)
- Oct 2011 (2)
- Sep 2011 (1)
- Aug 2011 (5)
- Jul 2011 (4)
- Jun 2011 (2)
- Apr 2011 (2)
- Mar 2011 (3)
- Feb 2011 (6)
- Jan 2011 (9)
- Dec 2010 (1)
- Nov 2010 (5)
- Oct 2010 (6)
- Sep 2010 (4)
- Aug 2010 (13)
- Jul 2010 (11)
- Jun 2010 (7)
- May 2010 (38)
SELAMAT DATANG KE BLOG PERSATUAN PELAJAR ISLAM (PPI) SEKOLAH MENEGAH KEBANGSAAN PUJUT, MIRI, SARAWAK
SELAMAT DATANG KE BLOG PERSATUAN PELAJAR ISLAM (PPI) SEKOLAH MENENGAH KEBANGSAAN PUJUT 98100 MIRI , SARAWAK .
Thursday, January 10, 2013
Jangan selalu sebut keaiban atau keburukan orang lain.
Kegelapan hati ditokok dengan rangsangan syaitan selalu menyebabkan diri kita menyebut kesalahan dan kekurangan orang lain. Kita gemar melihat keaiban orang sehingga terlupa keaiban dan kekurangan diri sendiri. Bak kata pepatah, ‘kuman seberang laut nampak, tetapi gajah depan mata tak nampak’.
Islam menuntut kita melihat kekurangan diri supaya dapat memperbaiki kekurangannya. Menuding jari mengatakan orang lain tidak betul sebenarnya memberi isyarat diri kita tidak betul. Ibarat menunjuk jari telunjuk kepada orang, satu jari ke orang itu, tetapi empat jari lagi menuding diri kita. Bermakna bukan orang itu yang buruk, tetapi diri kita lebih buruk daripadanya.
Sebab itu, biasakan melihat keburukan diri sendiri bukan keburukan orang lain. Jangan menjaga tepi kain orang sedangkan tepi kain sendiri koyak-rabak. Dalam Islam digariskan sikap positif yang perlu dihayati dalam hubungan sesama manusia iaitu lihatlah satu kebaikan pada diri seseorang, meskipun ada banyak kejahatan yang ada pada dirinya. Apabila melihat diri kita pula, lihat kejahatan yang ada walaupun kita pernah berbuat kebaikan.
Hanya dengan cara ini kita terselamat daripada bisikan syaitan yang memang sentiasa mengatur perangkap untuk menjerumuskan kita ke dalam api neraka. Islam menganjurkan umatnya bersangka baik dan berbuat baik sepanjang masa. Sabda Rasulullah, “Cukuplah bagi seseorang keburukan jika ia menghina saudaranya sesama muslim.”
Demikianlah antara pesanan Rasulullah supaya umat Islam sentiasa dalam ruang lingkup kehidupan yang diberkati Allah dengan mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. Marilah pada setiap masa mengingati pesan Nabi kita dan jadikan ia suluh pedoman dalam melayari kehidupan di dunia yang fana ini.
Sesungguhnya, peringatan Rasulullah sentiasa sesuai sepanjang masa untuk umat manusia. Hanya kita yang lalai kepada pesanan berharga itu. Kita hanya menyesal apabila kita ditimpa kesusahan atau sakit. Ketika itulah baru hendak mengenali Allah dan ingat Rasulullah. Sebagai mukmin, marilah kita berpegang teguh kepada pesanan Rasulullah s.a.w.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment